Startup unicorn sektor teknologi perikanan, eFishery, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa karyawannya. CEO dan Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah, menjelaskan bahwa PHK tersebut dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi dan penyesuaian bisnis.
“Kita memang in the middle of restrukturisasi. Saat itu, farmer-nya tidak terbiasa dengan digital, ini harus educate dulu, semakin akhirnya pertumbuhannya di tim lapangan bisa kurangi dan kombinasi supaya profitabilitas kita juga lebih improve dan sustainability kita,” ungkap Gibran di Senayan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Prediksi Skor: Israel U21 vs Jerman U21, Ambisi Hujan Gol Panser Muda
Gibran mengungkapkan bahwa tim yang terkena dampak PHK terutama berasal dari tim sales dan rantai pasok. Meski demikian, ia menekankan bahwa keputusan PHK tidak diambil secara mendadak. eFishery berusaha menempatkan karyawan yang terdampak di tim lain, jika sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Selain itu, perusahaan juga memiliki program pengembangan keterampilan untuk mencari dan mengembangkan potensi karyawan yang terkena dampak. “Ini kayak manajement training, yang dia bisa ditempatkan dan di-assess di tempat lain dulu,” jelas Gibran.
eFishery, yang didirikan pada 2013 di Bandung, merupakan pelopor dalam pengembangan solusi dan inovasi di sektor akuakultur, dengan menyediakan teknologi, platform digital, dan e-commerce untuk budidaya ikan dan udang.
Startup ini telah membantu lebih dari 100,000 pembudidaya di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Meskipun Gibran tidak bisa memastikan jumlah karyawan yang terkena PHK, ia menegaskan bahwa proses ini dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan perusahaan.
Sumber: DetikNews